APLIKASI PUPUK KANDANG PADAT DAN PUPUK KANDANG CAIR

mesin press pupuk cair organik

Sebelumnya, kita bicarakan kaidah POC dengan kondisi EKSTRAC dan NON EKSTRAC, berdasarkan proses pembuatannya, untuk kondisi ekstrac harus dilakukan proses dewatering dengan menggunakan mesin press, untuk pupuk kandang padat yang telah dilakukan proses fermentasi (dekomposisi) secara penuh (=well fermented). Proses ini tentunya membutuhkan biaya relatif besar dan perlakuaan khusus. Sehingga hasil Pupuk cair ekstrac didapat. Sedangkan POC yang non-ekstrac didapat dari penampungan urine sapi dan “lelehan proses fermentasi” yang jatuh ke dalam penampungan. Sehingga sudah tentu bahwa Pupuk Organik Cair yang dihasilkan tidak Ekstrac.

Sebelumnya, kita pahami hakekat PUPUK KANDANG terlebih dahulu, adalah pupuk yang terbuat dari kotoran hewan (kotoran atau air kencing), seperti kotoran sapi, kerbau, kuda, atau ayam. Tentunya pupuk ini banyak mengandung unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, seperti fosfor, kalium, magnesium, zinc dan nitrogen. Bentuk pupuk kandang dibagi menjadi dua, yaitu pupuk kandang dalam bentuk padat dan dalam bentuk cair.

dalam bentuk padat merupakan hasil dari kotoran hewan yang diendapkan. Sedangkan pupuk kandang dalam bentuk cair didapat dari urine hewan. Kandungan hara dalam pukan sangat menentukan kualitas. Kandungan unsur-unsur hara di dalam pukan tidak tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari makanan yang diberikan, umur dan bentuk fisik dari ternak. Pupuk kandang dapat dibuat bermacam-macam jenisnya dilihat dari sumber untuk membuat pupuk kandang tersebut. Pupuk kandang (pukan) diperoleh dari berbagai kotoran hewan seperti kotoram ayam, sapi, kambing, babi, dan kuda. Pada pupuk kandang, dapat dilakuan pemngomposan. Pengomposan diartikan sebagai proses dekomposisi secara biologi untuk mencapai bahan organik yang stabil. Proses pengomposan menghasilkan panas.

Dengan dihasilkannya panas makan akan dihasilkan produk kompos akhir yang stabil, bebas dsri pathogen dan biji-biji gulma, berkurangnya bau, dan lebih mudah diaplikasikan ke lapangan. Selain itu perlakuan pengomposan dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman karena perubahan bentuk dari tidak tersedia menjadi mudah tersedia. Penggunaan pukan sebagai pupuk tanaman merupakan suatu siklus unsur hara yang sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan, disisi lain penggunaan pukan dapat mengurangi unsur hara yang bersifat racun bagi tanaman. Pemanfaatan atau pengaplikasian pupuk kandang (pukan) dapat dilakukan pada lahan sawah dan lahan kering.

Pupuk kandang diproduksi dari kotoran hewan, nilai-nilai pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh makanan apa yang dikonsumsi oleh hewan tersebut, apakah fungsi hewan tersebut (apakah hewan itu digunakan sebagai alat transportasi atau ternak), jenis hewan, dan jumlah dan jenis alas kandang yang biasa digunakan untuk alas pada kandang. Oleh karena itu perlu diperhatikan dalam pemberian makanan dan cara memperlakukan hewan ternak tersebut agar mendapatkan nilai pupuk kandang yang baik dari kotoran hewan ternak tersebut. Penggunaan pupuk kandang (padat) lebih baik jika dibenamkan ke dalam tanah untuk mengurangi penguapan unsur hara. Sedangkan penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair lebih baik digunakan ketika tanaman sudah mulai tumbuh karena akan lebih mempercepat penyerapan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman.

About aryopurnomo

love, joy and peace for everyone
This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment