PROSES PENGOMPOSAN KOTORAN SAPI

reservoir

fermented well

Pengomposan diartikan sebagai proses dekomposisi secara biologi untuk mencapai bahan organik yang stabil. Proses pengomposan menghasilkan panas. Dengan dihasilkannya panas makan akan dihasilkan produk kompos akhir yang stabil, bebas dsri pathogen dan biji-biji gulma, berkurangnya bau, dan lebih mudah diaplikasikan ke lapangan. Selain itu perlakuan pengomposan dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman karena perubahan bentuk dari tidak tersedia menjadi mudah tersedia. Pada Tabel 3 di bawah adanya pengomposan meningkatkan kadar hara N, P, K, Ca, dan Mg.

Tabel Peningkatan kadar hara beberapa bahan dasar pupuk setelah pengomposan N P2O5 K2O Ca Mg Bahan organik kadar air (dalam %)

21

Pengomposan pupuk kandang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Keuntungan yang dapat diperoleh diantaranya yaitu mengurangi masa dan volume (mengurangi biaya penyimpanan), berkurangnya bau, terbasminya patogen,biji-bijian gulma menjadi mati, memperbaiki kondisi tanah, mempermudah transportasi, mengurangi sumber polusi, dan meningkatkan pelepasan hara-hara yang berkualitas lebih tinggi dari kompos secara perlahan-lahan dalam waktu tertentu. Sedangkan kekurangan dari kompos pupuk kandang (pukan) yaitu Kehilangan NH3(N), diperlukan waktu dan tenaga, memerlukan biaya investasi alat dan pengoperasiannya, dibutuhkan lahan untuk pengomposan dan diperlukan pemasaran.

Hasil penelitian pembuatan kompos dari kotoran hewan menunjukan bahwa 10-25% dari N dalam bahan asal kompos akan hilang sebagai gas NH3 selama proses pengomposan.

About aryopurnomo

love, joy and peace for everyone
This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment